Change Maker Youth ASEAN Excursion 2025: Menjelajah, Belajar, dan Menginspirasi di Singapura & Malaysia

Mahasiswa - 28 Maret 2025 - 12:00 AM

Institut Teknologi Kalimantan – Muhammad Bilal Al Islami mahasiswa Ilmu Aktuaria angkatan 2022, sukses mengikuti Changemaker Youth ASEAN Excursion, Singapore-Malaysia pada tanggal 3-7 Februari 2025. Program ini memberikan pengalaman belajar internasional melalui eksplorasi akademik, budaya, serta pengembangan keterampilan kepemimpinan dan jaringan profesional di tingkat ASEAN.
Perjalanan dimulai di Singapura dengan kedatangan delegasi di Changi International Airport. Setelah sesi perkenalan dan orientasi, peserta langsung menjelajahi ikon kota seperti NUS University, Universal Studios, Marina Bay, dan Merlion Park. Mereka juga menelusuri Bugis Street, pusat perbelanjaan terkenal, serta melaksanakan ibadah di masjid tertua di Singapura, yang menambah pengalaman budaya dan spiritual selama program berlangsung.
Pada hari kedua, peserta ke Malaysia dan memulai eksplorasi di Kuala Lumpur. Kunjungan ke pabrik coklat Beryl’s dan Malaysia Tourism Centre (MATic) menjadi pengalaman awal yang menarik, diikuti dengan pertunjukan budaya khas Malaysia. Landmark ikonik seperti Petronas Twin Towers, Dataran Merdeka, dan Perpustakaan Kuala Lumpur juga menjadi destinasi yang memberikan wawasan lebih tentang sejarah dan perkembangan negara tersebut.
Di hari ketiga dan keempat, peserta menjalani berbagai sesi akademik dengan mengunjungi beberapa universitas ternama seperti Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Universiti Selangor (UNISEL), Universiti Malaya (UM), dan Universiti Kuala Lumpur (UNIKL). Selain mendapatkan wawasan mengenai sistem pendidikan di Malaysia, peserta juga mendapatkan kesempatan berdiskusi dengan mahasiswa setempat, memperluas jaringan, serta bertukar perspektif terkait dunia akademik dan profesi di bidangnya masing-masing. Malam harinya, mereka menikmati suasana kota di Mall Pavilion dan Pasar Malam Jalan Alor, merasakan pengalaman kuliner khas Malaysia.
Pada hari terakhir, program ditutup dengan konferensi di International Youth Centre (IYC), di mana peserta mempresentasikan topik mengenai SDGs Indonesia 2030. Diskusi ini membandingkan kondisi pendidikan, sosial, dan budaya antara Indonesia, Singapura, dan Malaysia, serta menggali solusi untuk tantangan global yang dihadapi generasi muda.
Keikutsertaan Muhammad Bilal dalam program ini menjadi bukti nyata semangat mahasiswa ITK dalam memperluas wawasan global, membangun relasi internasional, serta mengembangkan keterampilan kepemimpinan. Semoga pengalaman ini dapat menginspirasi lebih banyak mahasiswa untuk berani mengambil peluang dan berkontribusi dalam perubahan positif di tingkat ASEAN dan dunia.